Nuansa dan Keadaan Lingkungan Kuta Bali
Tidak bisa dipungkiri bahwa Kuta merupakan salah satu tujuan utama para wisatawan yang berlibur ke Bali. Kuta mengandalkan pantainya yang indah dan berbagai hiburan malamnya serta pilihan akomodasi yang beragam. Hampir semua wisatawan yang berkunjung ke Bali baik wisatawan lokal maupun mancanegara akan singgah sejenak di Kuta untuk melengkapi liburan mereka di Bali.
Para wisatawan biasanya akan mengunjungi tempat – tempat wisata di Kuta baik itu pantai, ke Kuta Theater, atau ke pusat perbelanjaan untuk berwisata belanja. Banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan saat di Kuta sehingga tidak heran jika Kuta menjadi tujuan wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan dibandingkan wilayah Bali yang lain
Nuansa di Kuta
Selama ini Bali dikenal sebagai pulau dewata dengan adat tradisionalnya yang masih dipegang teguh dan suasananya yang masih sangat alami. Namun, hal ini sebenarnya sudah sulit dijumpai di Kuta.
Kawasan Kuta kini telah berkembang dengan pesat dan bernuansa serba modern. Jika kita berjalan di sepanjang kawasan Legian, kita bahkan akan merasa sedang tidak berada di Indonesia tetapi seperti di luar negeri. Hal ini disebabkan karena tata ruang di kawasan ini memang sengaja dibuat lebih modern untuk memanjakan para wisatawan yang berlibur ke sana.
Selain itu, kawasan di Kuta mayoritas juga ditempati oleh hotel – hotel dan penginapan mulai dari penginapan dengan tarif ratusan ribu hingga jutaan rupiah tersebar di berbagai wilayah Kuta. Para wisatawan yang berlibur ke Kuta tidak akan sulit untuk menemukan tempat menginap karena saking banyaknya hotel dan penginapan. Bahkan bagi wisatawan yang ber budget pas – pasan pun juga dapat mendapatkan penginapan yang nyaman jika berada di Kuta
Lingkungan Kuta Bali
Bila dibandingkan dengan dulu, Kuta masa kini sudah jauh berbeda. Para wisatawan yang mengetahui keadaan Kuta yang dulu merasa sedih melihat keadaan Kuta sekarang ini. Kuta mulai berubah sejak terjadinya bom Bali pada bulan Oktober 2002 di mana saat itu 200 orang lebih tewas karena Paddys dan Sari Club luluh lantah rata dengan tanah
Pada tahun 2005, bom kembali terjadi di Kuta Square lebih tepatnya di Cafe Rajas bersama dengan dua cafe di Jimbaran yaitu cafe Menega dan cafe Nyoman. Sejak saat itulah, Kuta mulai ditinggalkan oleh wisatawan karena mereka merasa tidak aman berada di kawasan tersebut. Mereka lebih memilih tinggal di villa dan hotel yang memiliki privasi dan keamanan yang lebih terjamin yaitu di kawasan Canggu dan Umalas Batubelig yang berjarak sekitar 7 km utara Kuta. Namun, semakin ke sini, Kuta kini kembali ramai oleh turis dan bahkan lebih ramai dari dulu
Hal yang cukup disayangkan adalah saat ini ada banyak sekali pedagang keliling. Para wisatawan bahkan merasa terganggu karena sering diganggu pada saat sedang menikmati keindahan pantai Kuta. Padahal wisatawan yang berlibur ke Kuta tentunya ingin bersantai dan tidak senang dinganggu. Fasilitas yang disediakan di Pantai Kuta saat ini juga lebih banyak dan lengkap. Jika di pantai Kuta dulu yang ada hanya jasa sewa board atau papan selancar maka sekarang sudah lebih banyak
Para wisatawan biasanya akan mengunjungi tempat – tempat wisata di Kuta baik itu pantai, ke Kuta Theater, atau ke pusat perbelanjaan untuk berwisata belanja. Banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan saat di Kuta sehingga tidak heran jika Kuta menjadi tujuan wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan dibandingkan wilayah Bali yang lain
Nuansa di Kuta
Selama ini Bali dikenal sebagai pulau dewata dengan adat tradisionalnya yang masih dipegang teguh dan suasananya yang masih sangat alami. Namun, hal ini sebenarnya sudah sulit dijumpai di Kuta.
Kawasan Kuta kini telah berkembang dengan pesat dan bernuansa serba modern. Jika kita berjalan di sepanjang kawasan Legian, kita bahkan akan merasa sedang tidak berada di Indonesia tetapi seperti di luar negeri. Hal ini disebabkan karena tata ruang di kawasan ini memang sengaja dibuat lebih modern untuk memanjakan para wisatawan yang berlibur ke sana.
Selain itu, kawasan di Kuta mayoritas juga ditempati oleh hotel – hotel dan penginapan mulai dari penginapan dengan tarif ratusan ribu hingga jutaan rupiah tersebar di berbagai wilayah Kuta. Para wisatawan yang berlibur ke Kuta tidak akan sulit untuk menemukan tempat menginap karena saking banyaknya hotel dan penginapan. Bahkan bagi wisatawan yang ber budget pas – pasan pun juga dapat mendapatkan penginapan yang nyaman jika berada di Kuta
Lingkungan Kuta Bali
Bila dibandingkan dengan dulu, Kuta masa kini sudah jauh berbeda. Para wisatawan yang mengetahui keadaan Kuta yang dulu merasa sedih melihat keadaan Kuta sekarang ini. Kuta mulai berubah sejak terjadinya bom Bali pada bulan Oktober 2002 di mana saat itu 200 orang lebih tewas karena Paddys dan Sari Club luluh lantah rata dengan tanah
Pada tahun 2005, bom kembali terjadi di Kuta Square lebih tepatnya di Cafe Rajas bersama dengan dua cafe di Jimbaran yaitu cafe Menega dan cafe Nyoman. Sejak saat itulah, Kuta mulai ditinggalkan oleh wisatawan karena mereka merasa tidak aman berada di kawasan tersebut. Mereka lebih memilih tinggal di villa dan hotel yang memiliki privasi dan keamanan yang lebih terjamin yaitu di kawasan Canggu dan Umalas Batubelig yang berjarak sekitar 7 km utara Kuta. Namun, semakin ke sini, Kuta kini kembali ramai oleh turis dan bahkan lebih ramai dari dulu
Hal yang cukup disayangkan adalah saat ini ada banyak sekali pedagang keliling. Para wisatawan bahkan merasa terganggu karena sering diganggu pada saat sedang menikmati keindahan pantai Kuta. Padahal wisatawan yang berlibur ke Kuta tentunya ingin bersantai dan tidak senang dinganggu. Fasilitas yang disediakan di Pantai Kuta saat ini juga lebih banyak dan lengkap. Jika di pantai Kuta dulu yang ada hanya jasa sewa board atau papan selancar maka sekarang sudah lebih banyak
Agar mudah mengakses Blog Gue di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama". Selanjutnya bisa mengakses Blog Gue dari layar utama smartphone dengan klik ikon Blog Gue.