Keindahan Pura Rambut Siwi
Alamat: Jalan Denpasar – Gilimanuk di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, BaliPeta Map: Klik Disini
Jika di Pulau Jawa ada Candi Borobudur dan Prambanan untuk objek wisata sejarah, maka di Bali ada berbagai macam sejarah mengenai bangunan peninggalan sejarah.
Semua dijelaskan dengan lengkap, jika mencari di Wikipedia akan masuk di halaman https://en.wikipedia.org/wiki/Balinese_temple, denahnya pun susah dicari tapi biasanya ada dipajang di depan tempat wisata.
Pura Rambut Siwi adalah salah satu Pura Hindu terbesar di Pulau Dewata yang terletak di Kabupaten Negara bagian barat Bali.
Spot ini adalah tempat suci Hindu yang terletak di tepi tebing dengan Samudra Hindia yang luas tepat di depan bait suci.
Candi ini telah direnovasi dan dipindahkan ke puncak bukit untuk lokasi pemujaan yang lebih baik kepada tuhan Pura Rambut Siwi .
Dan digunakan oleh penduduk setempat sebagai tempat perawatan, upacara dan kegiatan lainnya. Spot tersebut banyak menyimpan kisah mistik, budaya luhur, dan silsilah tokoh yang dijelaskan secara singkat di dalamnya.
Daftar isi
Pura Rambut Siwi adalah salah satu pura Dang Kahyangan jagat yang terletak di Kabupaten Jembrana Bali. Candi besar ini berada di daerah pedesaan Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo.
Perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Denpasar menuju ke bagian barat Bali atau 45 menit berkendara dari kota Negara.
Candi ini sehari-hari dijaga oleh sekelompok masyarakat yang disebut ‘Pangempon’ asal usulnya dari Kabupaten Pekutatan.
Cara sederhana menuju candi ini dari Denpasar, tinggal ikuti jalan utama menuju Gilimanuk ke Jembrana. Dalam perjalanan Anda akan menemukan sebuah pura di sisi kiri dimana sebagian besar mobil berhenti.
Pura Rambut Siwi dikunjungi oleh banyak wisatawan dan merupakan salah satu tujuan wisata di Bali.
Pada Awal mulanya, Sejarah Candi Rambut Siwi disebutkan dalam manuskrip kuno. Naskah ini adalah “Perjalanan Maharsi Markandeya” dan “The Dwijendra Tattwa”.
Ida Maharsi Markandeya memulai perjalanannya dari Jawa ke Bali melalui pantai. Setelah ia tiba di tempat indah ini, dia menetap beberapa saat dan melakukan meditasi untuk meminta petunjuk dari Sang Hyang Jagatnata (The Universe).
Setelah bermeditasi ia mendapat bimbingan untuk membuat pelindung di pantai barat Bali sehingga alam bisa memberi keamanan bagi orang-orang yang telah diizinkan masuk ke ranah Pulau Dewata.
Menurut legenda/mitos, kemudian pendeta melanjutkan meditasi kepada Dewa Wisnu (Dewa Wisnu) dan Dewa Varuna (Dewa Baruna) yang terkait dengan bimbingan Sang Hyang Jagatnata.
Akhirnya, Tuhan memberkati meditasinya dan memberikan jaring rumput laut yang bersinar seperti nyala api di sepanjang pantai barat Bali.
Jika seseorang diizinkan masuk ke wilayah Bali maka jaring rumput laut akan turun ke dasar laut sehingga laut bisa dilalui oleh orang tersebut.
Dari mukjizat ini, Ida Maharsi Markadeya menamai tempat ini “Rambut Siwi” yang berarti tenunan rumput laut dan terbentuknya seperti rambut.
Selanjutnya Ida Maharsi Markadeya diberi nama baru “Sanghyang Baruna Gni” dan laut di pesisir barat Bali disebut Dalem Segara Geni.
Keindahan Pura
Orang setempat percaya bahwa setiap pura di Bali menyimpan rahasia suci termasuk Pura Rambut Siwi. Candi ini memiliki bangunan representatif yang terletak disamping jalan utama dari Denpasar ke Gilimanuk.
Kita bisa melihat semua mobil yang dikendarai oleh orang Hindu setempat akan berhenti sejenak di kuil ini untuk beribadah agar Tuhan memberkati pengamanan selama perjalanan.
Ini adalah orang-orang lokal yang sama di kuil lain di Bali seperti Gua Lawah dan Kuil Pulaki.
Candi utamanya terletak di tebing dengan latar belakangnya pemandangan menakjubkan Samudra Hindia. Dari puncak tebing, kita bisa melihat bangunan candi tua di tanah yang tepat di depan lautan ini.
Sementara panorama indah Samudra Hindia yang biru akan menambah kesan pengalaman Anda. Tempat ini dibuka untuk tujuan wisata.
Pada musim tanam, pengunjung bisa melihat langsung kegiatan proses mengolah ladang persawahan yang dilakukan petani setempat.
Suasana di Pura Rambut Siwi sangat tenang dan baik untuk menikmati matahari terbenam sehingga menambah kesan pengalaman baru.
Ornamen dan konstruksi kuno masih menjadi daya tarik yang tersisa. Pura ini tetap dideskripsikan memiliki konsep Tri mandala, Nista Mandala seluas 1 hektar termasuk lahan parkir, Madya Mandala, dan Utama Mandala.
Piodalan yang berasal dari kata odal atau Karya jatuh setiap enam bulan sekali, tepatnya Rabu Umanis, Uku Prangbakat.
Saya baru tahu kalau ada lagu tentang bali temple ini , yang dinyanyikan oleh Dek Ulik, lirik lagunya adalah : Sugra pakulun singgih Batara Sakti, sane ngardi Pura Rambut Siwi , rambut suci Ida pinaka bukti, kasungsung mangkin, umat hindu se-Bali.
Petoyan Ida, Buda Manis Prangbakat , pemedek sami, tangkil ngaturang bakti, jagi nunas, Wangsupadan Ida, mangda prasida, rahayu jagate sami, mangda prasida, rahajeng jagate sami.
Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, druwen jagat, sameton Hindu ring bali, Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, ngiring jaga lestariang, tetamian Sang Hyang Widhi, pelingihan Ida, Ratu Danghyang Nirartha.
Petoyan Ida, Buda Manis Prangbakat, pemedek sami , tangkil ngaturang bakti, jagi nunas Wangsupadan Ida, mangda prasida rahayu jagate sami, mangda prasida, rahajeng jagate sami.
Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, druwen jagat, sameton Hindu ring bali, Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, ngiring jaga lestariang, tetamian Sang Hyang Widhi, pelingihan Ida , Ratu Danghyang Nirartha.
Musiknya bisa download di https://musiklib.org/dek_ulik-pura_rambut_siwi-lirik_lagu.htm. Benar-benar menjadi keunikan yang tersendiri, sampai dibuatkan lagu.
Di pura rambut siwi hingga di pura segara dan pura penataran sering dilakukan kegiatan persembahyangan juga.
Kalau ingin menanyakan tempat pura rambut siwi, jangan sok tahu dengan bahasa bali ya, seperti “pura rambut siwi magenah ring?” nanti kamu sendiri yang repot jawabnya jadi dimohon pengertiannya.
Banyak bahan yang bisa ditulis tentang pura rambut siwi, bahkan bisa dijadikan makalah. Jangan sembarangan mengambil gambar disni ya, bisa mohon “ijin” dulu agar tidak terjadi apa-apa.
Menurut salah satu review di tipadvisor mengatakan “Letak Pura Rambut Siwi yang sebenarnya itu jauh (untuk ditempuh dengan berjalan kaki) dari Pura yang ditepi jalan raya.
Dan tidak disediakan fasilitas untuk akses kesana, sehingga para pengunjung rata² hanya di depan saja (Pura yang ditepi jalan raya).
Seharusnya dibuatkan solusi agar pengunjung dapat mengunjungi Pura Rambut Siwi ini (semisal disediakan angkutan pulang-pergi dengan berbayar)”.
Dan ada juga yang bilang “Saya melakukan sembayang di bulan purnama dengan keluarga saya, dari atas kelihatan pantai yang sangat indah, dan juga suasana di pura ini masi asri, dan indah, selalu rame kalo bulan purnama dan tilem”.
Masukan yang ada bisa menjadi bahan untuk pengelola, agar bisa menjadi lebih baik kedepannya. Dan hal-hal lain untuk mengincar ramainya pengunjung, bisa datang saat bulan purnama.
Jika di Pulau Jawa ada Candi Borobudur dan Prambanan untuk objek wisata sejarah, maka di Bali ada berbagai macam sejarah mengenai bangunan peninggalan sejarah.
Semua dijelaskan dengan lengkap, jika mencari di Wikipedia akan masuk di halaman https://en.wikipedia.org/wiki/Balinese_temple, denahnya pun susah dicari tapi biasanya ada dipajang di depan tempat wisata.
Pura Rambut Siwi adalah salah satu Pura Hindu terbesar di Pulau Dewata yang terletak di Kabupaten Negara bagian barat Bali.
Spot ini adalah tempat suci Hindu yang terletak di tepi tebing dengan Samudra Hindia yang luas tepat di depan bait suci.
Candi ini telah direnovasi dan dipindahkan ke puncak bukit untuk lokasi pemujaan yang lebih baik kepada tuhan Pura Rambut Siwi .
Dan digunakan oleh penduduk setempat sebagai tempat perawatan, upacara dan kegiatan lainnya. Spot tersebut banyak menyimpan kisah mistik, budaya luhur, dan silsilah tokoh yang dijelaskan secara singkat di dalamnya.
Daftar isi
Rute Menuju Lokasi
Pura Rambut Siwi adalah salah satu pura Dang Kahyangan jagat yang terletak di Kabupaten Jembrana Bali. Candi besar ini berada di daerah pedesaan Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo.
Perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Denpasar menuju ke bagian barat Bali atau 45 menit berkendara dari kota Negara.
Candi ini sehari-hari dijaga oleh sekelompok masyarakat yang disebut ‘Pangempon’ asal usulnya dari Kabupaten Pekutatan.
Cara sederhana menuju candi ini dari Denpasar, tinggal ikuti jalan utama menuju Gilimanuk ke Jembrana. Dalam perjalanan Anda akan menemukan sebuah pura di sisi kiri dimana sebagian besar mobil berhenti.
Pura Rambut Siwi dikunjungi oleh banyak wisatawan dan merupakan salah satu tujuan wisata di Bali.
Sejarah Singkat
Pada Awal mulanya, Sejarah Candi Rambut Siwi disebutkan dalam manuskrip kuno. Naskah ini adalah “Perjalanan Maharsi Markandeya” dan “The Dwijendra Tattwa”.
Ida Maharsi Markandeya memulai perjalanannya dari Jawa ke Bali melalui pantai. Setelah ia tiba di tempat indah ini, dia menetap beberapa saat dan melakukan meditasi untuk meminta petunjuk dari Sang Hyang Jagatnata (The Universe).
Setelah bermeditasi ia mendapat bimbingan untuk membuat pelindung di pantai barat Bali sehingga alam bisa memberi keamanan bagi orang-orang yang telah diizinkan masuk ke ranah Pulau Dewata.
Menurut legenda/mitos, kemudian pendeta melanjutkan meditasi kepada Dewa Wisnu (Dewa Wisnu) dan Dewa Varuna (Dewa Baruna) yang terkait dengan bimbingan Sang Hyang Jagatnata.
Akhirnya, Tuhan memberkati meditasinya dan memberikan jaring rumput laut yang bersinar seperti nyala api di sepanjang pantai barat Bali.
Jika seseorang diizinkan masuk ke wilayah Bali maka jaring rumput laut akan turun ke dasar laut sehingga laut bisa dilalui oleh orang tersebut.
Dari mukjizat ini, Ida Maharsi Markadeya menamai tempat ini “Rambut Siwi” yang berarti tenunan rumput laut dan terbentuknya seperti rambut.
Selanjutnya Ida Maharsi Markadeya diberi nama baru “Sanghyang Baruna Gni” dan laut di pesisir barat Bali disebut Dalem Segara Geni.
Keindahan Pura
Orang setempat percaya bahwa setiap pura di Bali menyimpan rahasia suci termasuk Pura Rambut Siwi. Candi ini memiliki bangunan representatif yang terletak disamping jalan utama dari Denpasar ke Gilimanuk.
Kita bisa melihat semua mobil yang dikendarai oleh orang Hindu setempat akan berhenti sejenak di kuil ini untuk beribadah agar Tuhan memberkati pengamanan selama perjalanan.
Ini adalah orang-orang lokal yang sama di kuil lain di Bali seperti Gua Lawah dan Kuil Pulaki.
Candi utamanya terletak di tebing dengan latar belakangnya pemandangan menakjubkan Samudra Hindia. Dari puncak tebing, kita bisa melihat bangunan candi tua di tanah yang tepat di depan lautan ini.
Sementara panorama indah Samudra Hindia yang biru akan menambah kesan pengalaman Anda. Tempat ini dibuka untuk tujuan wisata.
Pada musim tanam, pengunjung bisa melihat langsung kegiatan proses mengolah ladang persawahan yang dilakukan petani setempat.
Suasana di Pura Rambut Siwi sangat tenang dan baik untuk menikmati matahari terbenam sehingga menambah kesan pengalaman baru.
Ornamen dan konstruksi kuno masih menjadi daya tarik yang tersisa. Pura ini tetap dideskripsikan memiliki konsep Tri mandala, Nista Mandala seluas 1 hektar termasuk lahan parkir, Madya Mandala, dan Utama Mandala.
Piodalan yang berasal dari kata odal atau Karya jatuh setiap enam bulan sekali, tepatnya Rabu Umanis, Uku Prangbakat.
Hal Unik
Saya baru tahu kalau ada lagu tentang bali temple ini , yang dinyanyikan oleh Dek Ulik, lirik lagunya adalah : Sugra pakulun singgih Batara Sakti, sane ngardi Pura Rambut Siwi , rambut suci Ida pinaka bukti, kasungsung mangkin, umat hindu se-Bali.
Petoyan Ida, Buda Manis Prangbakat , pemedek sami, tangkil ngaturang bakti, jagi nunas, Wangsupadan Ida, mangda prasida, rahayu jagate sami, mangda prasida, rahajeng jagate sami.
Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, druwen jagat, sameton Hindu ring bali, Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, ngiring jaga lestariang, tetamian Sang Hyang Widhi, pelingihan Ida, Ratu Danghyang Nirartha.
Petoyan Ida, Buda Manis Prangbakat, pemedek sami , tangkil ngaturang bakti, jagi nunas Wangsupadan Ida, mangda prasida rahayu jagate sami, mangda prasida, rahajeng jagate sami.
Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, druwen jagat, sameton Hindu ring bali, Pura Rambut Siwi, pura kahyangan suci, ngiring jaga lestariang, tetamian Sang Hyang Widhi, pelingihan Ida , Ratu Danghyang Nirartha.
Musiknya bisa download di https://musiklib.org/dek_ulik-pura_rambut_siwi-lirik_lagu.htm. Benar-benar menjadi keunikan yang tersendiri, sampai dibuatkan lagu.
Di pura rambut siwi hingga di pura segara dan pura penataran sering dilakukan kegiatan persembahyangan juga.
Kalau ingin menanyakan tempat pura rambut siwi, jangan sok tahu dengan bahasa bali ya, seperti “pura rambut siwi magenah ring?” nanti kamu sendiri yang repot jawabnya jadi dimohon pengertiannya.
Banyak bahan yang bisa ditulis tentang pura rambut siwi, bahkan bisa dijadikan makalah. Jangan sembarangan mengambil gambar disni ya, bisa mohon “ijin” dulu agar tidak terjadi apa-apa.
Situs Review
Menurut salah satu review di tipadvisor mengatakan “Letak Pura Rambut Siwi yang sebenarnya itu jauh (untuk ditempuh dengan berjalan kaki) dari Pura yang ditepi jalan raya.
Dan tidak disediakan fasilitas untuk akses kesana, sehingga para pengunjung rata² hanya di depan saja (Pura yang ditepi jalan raya).
Seharusnya dibuatkan solusi agar pengunjung dapat mengunjungi Pura Rambut Siwi ini (semisal disediakan angkutan pulang-pergi dengan berbayar)”.
Dan ada juga yang bilang “Saya melakukan sembayang di bulan purnama dengan keluarga saya, dari atas kelihatan pantai yang sangat indah, dan juga suasana di pura ini masi asri, dan indah, selalu rame kalo bulan purnama dan tilem”.
Masukan yang ada bisa menjadi bahan untuk pengelola, agar bisa menjadi lebih baik kedepannya. Dan hal-hal lain untuk mengincar ramainya pengunjung, bisa datang saat bulan purnama.
Agar mudah mengakses Blog Gue di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama". Selanjutnya bisa mengakses Blog Gue dari layar utama smartphone dengan klik ikon Blog Gue.